bouncing-boom berbentuk silinderAdalah operasi yang dirancang oleh pihak Inggris untuk menjebol bendungan besar yang di jaga ketat di Jerman pada Perang Dunia II. Bendungan tersebut merupakan “sasaran vital” karena sebagai penyuplay kebutuhan listrik untuk industri peralatan pendukung perang, air untuk pendingin maupun kebutuhan pengairan domestik.

Ini merupakan tantangan bagi Angkatan Udara Inggris dan ide pembuatan bom tersebut di serahkan kepada Barnes Wallis, seorang insinyur perancang pesawat terbang vickers. Namun Jerman sudah memperkirakan akan serangan terhadap bendungan tersebut sehingga memasang jaring-jaring baja penahan serangan torpedo dan menempatkan meriam Flak 20 mm anti serangan udara.

Pesawat yang digunakan dalam operasi tersebut adalah pesawat pembom Avro Lancaster. Dari 19 pesawat pembom Avro Lancaster yang dikerahkan hanya 11 yang kembali ke pangkalan. Dari 133 orang yang terlibat hanya 77 yang kembali.

Bom di Gelindingkan di atas air

Bomb yang dirancang Barnes Wallis berbentuk silinder berukuran panjang 60 inchi dengan diameter 50 inchi, seberat 9.500 pon atau 4.275 kg berisi TNT dan RDX. Memuat tiga hydrostatic pistol yang akan menyesuaikan saat bom tenggelam sampai pada tekanan di kedalaman 30 kaki.

Sebelum di lepas bom akan diputar berlawanan arah jarum jamdengan kecepatan 500 rpm oleh motor hydrolik. Ini untuk mengimbangi kecendrungan bom berputar searah jarum jam saat dijatuhkan. Dengan begitu bom dapat memantul-mantul lebih lama.

Karena bentuknya yang unik bom tidak langsung tenggelam saat di jatuhkan kepermukaan air. Tapi akan memantul beberapa kali sebelum akhirnya membentur dinding bendungan. Setelah tenggelam sekitar 30  kaki, bom akan meledak. Sedangkan pantulan di atas berguna agar dapat melewati jaring baja bendungan  yang di tanam didepan bendungan.

Jebolnya bendungan menyebabkan Banjir menggenangi arealsampai sejauh 50 mil dari bendungan Mohne. Sebanyak 25 jembatan tersapu banjir di lembah Eder. untuk proses perbaikan, Jerman harus memobilisasi 70.000 orang dari tugas perang.

Secara operasional pemboman bendungan tersebut di nilai sukses, namun dilihat dari jumlah kehilangan manusia dan pesawat dinilai memakan korban cukup banyak.